Senin, 18 April 2011

Pembinaan Watak Usia Dini

Pembinaan watak tidak sekedar pembelajaran mengetahui tentang yang baik  dan buruk, tentang sikap benar dan salah, tetapi merupakan proses  pelatihan pembiasaan terus menerus tentang sikap benar dan baik,  sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Karena pada usia dini, anak  merupakan "peniru ulung" dan sekaligus "pembelajar ulet", maka  pembiasaan dan pembinaan watak perlu dimulai sejak usia dini. Ada  berbagai macam cara atau pendekatan pembinaan watak pada usia dini yaitu:

1. Menentukan Tujuan Pembinaan
    Pertama,  sadarilah bahwa nilai-nilai merupakan dasar dari semua tingkah laku  yang etis. Kedua, temukan  nilai-nilai yang sangat penting bagi kita dan  ciptakan suatu pengalaman bagi anak untuk dapat menilai bahwa  nilai-nilai itu baik dan bermakna dengan memberikan penguatan dan  peneguhan jika mereka melakukannya. Ketiga, selalu berikan ganjaran dan  dukungan secara positif kepada anak-anak jika anak-anak melakukan  sesuatu berdasar nilai-nilai yang kita ajarkan. Keempat, berikan kepada  anak-anak waktu, perhatian dan tuntunan yang dapat dilihat  untuk melaksanakan nilai-nilai yang kita ajarkan. Kelima, ciptakan suatu  kesempatan agar anak-anak dapat melakukan pilihan atau keputusan yang  bermakna bagi diri mereka sendiri. Dan keenam, hayatilah hidup kita  sebagai orang dewasa seperti yang kita harapkan akan dihayati oleh  anak-anak kita

2. Jadilah Teladan Moral bagi Anak-anak
    Yang paling banyak mempengaruhi perilaku moral dan etis anak-anak adalah  keteladanan dibanding dengan petuah dan nasihat. Nasihat dan kata-kata hanya memiliki pengaruh kecil  pada seseorang. Sedangkan relasi dan komunikasi memiliki pengaruh yang  lumayan, pengaruh terbesar terjadi jikalau diberikan melalui  keteladanan, contoh dan dibarengi adanya relasi dan komunikasi yang baik  serta kata-kata yang selalu diingat berulang-ulang.

3. Harapan yang Realistis
    Seringkali karena ketidaktahuan orang tua / pendidik akan tahap-tahap  perkembangan moral anak-anak, mereka mencanangkan harapan yang tidak  realistis, tidak sesuai dengan kemampuan dan tahap perkembangannya.

4. Tunjukkan Cinta yang Tanpa Syarat
    Anak-anak usia dini  akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam pergaulan sosial secara  sehat, jikalau memperoleh pengalaman bahwa diri mereka berharga,  berkemampuan, berpotensi dan pantas dicintai. Hanya orang tua yang  memiliki kemampuan tulus untuk mencintai anak-anaknya tanpa syarat.  Memberikan cinta tanpa syarat kepada anak-anak merupakan anugerah yang  tiada duanya bagi pertumbuhan anak-anak. Anak akan memiliki perasaan  aman, nyaman dan harga diri yang baik, bukan karena bagaimana orang tua  mencintainya tetapi bagaimana ia merasakan dan mengalami dicintai.

5. Sokonglah harga Diri Anak
    Anak-anak yang hidup dalam suatu keluarga dengan harga diri yang cukup  positif akan lebih mengalami dihargai, dicintai, diperhatikan dan  memiliki rasa percaya diri yang kuat dibanding dengan anak-anak yang  tinggal dalam suatu keluarga dengan harga diri yang cukup negatif.

Sumber: http://bit.ly/g08XSn


TENTANG TIPS DAN METODE PEMBELAJARAN
BAGI BUNDA PAUD
Selama ini tingkat intelegensia menjadi bagian terpenting dalam perkembangan seseorang. Jika seseorang memiliki orangtua yang cerdas kelak anak mewarisinya. Sebaliknya, jika orangtua berenang di tempat dangkal kemungkinan anak tidak berkesempatan menyelam lebih dalam. Asumsi tradisional ini menganggap potesi kecerdasan inteligensia terbatas pada saat anak lahir. Kemudian lahirlah pandangan modern terhadap intelegensia berdasarkan kapasitas otak seseorang. Artinya, anak akan belajar dari pengalaman jika orangtua memfasilitasi anak yang kelak berdampak besar bagi intelegensia dan potensinya.
Selama bertahun-tahun, pendidik mengembangkan arahan strategi agar kegiatan belajar makin menarik. Sekolah mengadopsi mulitiple Intelligence melalui laporan pendekatan akademik tes yang mencakup area kecerdasan seni, musik, edukasi fisik, hubungan sosial, pemahaman akan diri sendiri, dan menyukai alam. Sebagai orangtua, Anda mungkin bertanya, bagaimana cara membantu anak belajar? Jawabannya banyak! Anda bisa membantu anak tumbuh lebih cerdas dengan mengeksplorasi anak dengan beragam aktivitas.

Ada beberapa ide untuk mengembangkan kecerdasan balita yang bisa Anda terapkan di Pos PAUD  :
 
1. Bahasa/Linguistik: Membacakan cerita, Mengembangkan perbendaharaan kata dengan bermain kata
2. Logika/Matematika: Mengajak anak berhitung, Bermain angka, Gunakan konsep penambahan dan  pengurangan sederhana
3. Visual/Spasial: Menggambarkan untuk anak didik Anda, Berbagi gambar dan visual, Izinkan mereka bermain warna
4. Musikal/Ritme:  Menyanyikan lagu, Bermain musik, Perkenalkan anak dengan beragam bunyi dan musik
5. Gerak Tubuh/ Kinestetik: menyentuh dan menggambarkan bagian-bagian tubuh, Ajak anak bermain dengan mainan dan balok-balok
6. Naturalis: Bawa anak keluar kelas melihat pepohonan dan tetumbuhan, mengunjungi kebun binatang dan taman
7. Interpersonal: Biarkan anak-anak berinteraksi dengan anak  lain, Bermain ‘pura-pura’
8. Intrapersonal: Berikan anak waktu untuk sendiri atau di keheningan

Memperkaya otak anak dipaparkan oleh Kagan dalam sebuah studi klasik. Beberapa Ilmuwan menguji beberapa tikus percobaan yang tumbuh di lingkungan berbeda. Tikus A tumbuh di lingkungan yang dipenuhi mainan, sedangkan tikus B tidak. Tebak tikus mana yang lebih pintar? Yaitu tikus A. Tikus A bisa keluar dari lorong teka teki lebih cepat dibandingkan tikus B. Para ahli juga menemukan perubahan pada struktur otaknya. Otak berkembang secara penuh dan lebih berbobot pada tikus A. Baru-baru ini, penelitian tersebut diujikan kepada hewan primata yang memiliki konsep saraf plasticity mirip manusia. Kesimpulannya, seseorang tumbuh dengan perkembangan otak lebih baik jika difasilitasi beragam pengalaman.

Kecerdasan anak tidak hanya bersumber dari pemenuhan nutrisi yang seimbang, tetapi juga disertai pemberian stimulasi pada anak. Anak yang cerewet, kritis, dan senang bercerita, apabila mendapat asahan yang tepat akan memiliki kepintaran verbal linguistik, yaitu anak yang mampu berinteraksi dan meyakinkan orang di sekitarnya.
Agar anak berkesempatan mengembangkan potensi kecerdasannya, maka  perlu disediakan beragam kegiatan dan fasiltas. Bagian terpenting untuk menemani anak belajar adalah kesiapan Bunda PAUD. Ada beberapa ide yang bisa Anda lakukan bersama anak-anak :

Bahasa/Linguistik
  1. Cinta Buku. salah satu kegiatan yang disukai anak adalah kegiatan membaca. Untuk anak usia prasekolah mulai perkenalkan dengan buku cerita dongeng, puisi sederhana, bacaan untuk anak. Saat usia sekolah, perkenalkan anak dengan majalah anak, novel, komik, dan ensiklopedi.
  2. Televisi. Percaya atau tidak, tv bisa mendemontrasikan banyak hal melalui acara program edukasi, atau DVD. Atau anak belajar membaca melalui teks dialog yang ditampilkan di layar tv.
  3. Banyak menulis. Dukung kegiatan menulis dengan menyediakan kertas, bolpoin, pensil dan krayon.
Logika/Matematika
  • Sediakan instrumen matematik. Biarkan anak bereksplorasi dengan kompas, penggaris, skala, gelas ukur.
  1. Gunakan peralatan. Alat berhubungan dengan kecerdasan logika dan gerak tubuh anak. Setiap peralatan memerlukan pemahaman logika untuk menggunakannya. Dorong anak untuk belajar menggunakan banyak peralatan.
Visual/Spasial
  1. Sediakan alat kerajinan tangan. Sangat menyenangkan jika anak berhasil membuat sesuatu dengan kertas-kertas, krayon, gunting dan lem.
  2. Sediakan alat melukis. Mulai ajari anak melukis dengan menggunakan jari-jarinya lalu lanjut menggunakan cat air, akrilik dan cat minyak.
Musikal/Ritme
  1. Pemain musik. Studi menemukan anak yang mendengarkan musik Mozart selama 10 menit, akan lebih baik di kegiatan spasial. Penelitian menunjukkan beberapa jenis musik tertentu dapat meningkatkan kecerdasan anak.
  2. Alat Instrumen. Penelitian membuktikan bermain musik tak hanya meningkatkan kecerdasan musik anak tapi juga bisa mengembangkan bagian otak.
  3. Berkaraoke. Fasilitasi anak dengan beragam lagu yang bisa dinyanyikannya.
Melihat beberapa tips di atas mungkin banyak dari Anda yang sudah menerapkannya. Artinya, anak hidup di lingkungan belajar yang kondusif. Jika perhatian Anda luput pada suatu hal, Anda bisa menyeimbangkannya dengan memberi investasi berikutnya untuk mengembangkan edukasi dan otak anak. 

-ibudanbalita.com-














Tidak ada komentar:

Posting Komentar